MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS KERJA
AULIA ISHAK
Jurusan
Teknik Industri
Fakultas
Teknik
Universitas
Sumatera Utara
BAB
I
TEKNIK
KESELAMATAN
1.1. Pendahuluan
Sebagai sesama makhluk hidup di dunia yang perduli akan
orang lain akan mempertimbangkan teknik keselamatan yang lebih baik di dalam
dunia usaha. Seorang pekerja yang kehilangan lengan, kaki atau bahagian lain
pada tubuhnya dalam kecelakaan dibidang industri tidak hanya dihadapkan pada
penderitaan dan kekurangan yang sementara saja, tetapi harus juga
mengantisipasi pengeluaran serta trauma dengan kekurangannya kemampuan dan
pendapatan selama hidupnya. Kecelakaan di bidang industri termasuk untuk biaya
kesehatan, biaya kompensasi, tunjangan korban, dan semua biaya tersebut dibayar
oleh asuransi bagi yang telah membayar premium asuransi. Bagaimanapun juga
biaya langsung kecelakaan jika di bandingkan seperti luncuran es di atas air,
karena biaya tersebut merupakan gambaran pengeluaran yang besar. Pemerintah
mengestimasi biaya tidak langsung kecelakaan di bidang industri 3 - 5 kali
lipat dari biaya langsung.
Studi kasus menunjukkan pabrik yang aman adalah pabrik yang
efisien, apalagi untuk pabrik yang luas dan besar, aman dari produktivitas.
Pekerja pada pabrik yang aman dapat meningkatkan pengembangan kuantitas dan
kualitas dan berhenti memikirkan kekurangan kesejahteraan yang akan diterima.
Bagian manajemen akan menyadari keselamatan pekerja pada
saat bekerja sangat penting untuk dikemukakan. Ditandai dengan banyaknya biaya
tidak langsung yang baru dibahas dari hasil kecelakaan. Hasil efisiensi dari
pergantian sementara dan turunnya efektivitas dari pekerja yang menjadi korban
kecelakaan tidak tergantung pada dimana atau kapan penderitaan yang dialaminya.
Walaupun pekerja tidak di gaji karena absen disebabkan sakit, ketidakhadiran
pekerja dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan.
1.2. Statistik Keselamatan
Menurut Badan Keselamatan Nasional, setiap tahun di Amerika
Serikat hampir 100.000 kematian akibat kecelakaan dan kira-kira 9 jura terluka.
Sebagai konsekwensinya banyak perusahaan beroperasi secara sederhana, sejauh
mana kekhawatiran keselamatan, sekitar 15.000 kecelakaan fatal ditempat bekerja
dan 2 jura terluka akibat pekerjaan. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan
mencapai beberapa miliar dollar per tahunnya.
Taksiran untuk trekwensi kecelakaan dan rata-rata kecelakaan
telah menunjukkan standart nilai yang sangat berarti sebagai perbandingan
antara beberapa perusabaan. Rata-rata frekwensi dinyatakan sebagai angka, yang
kehilangan waktu pada saat terluka persejuta/jam pekerja setiap shift selama
kecelakaan berlangsung. Tingkat kecelakaan menunjukkan keseriusan di dalam
waktu yang hilang akibat kecelakaan dan dinyatakan dengan jumlah hari/1000 jam
kerja. Rata-rata frekwensi dan rata-rata kecelakaan dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Waktu - hilang saat terluka x 106
Rata - rata Frekwensi =
--------------------------------------
Total jam kerja
Hari yang hilang x 103
Rata - rata Kecelakaan =
-------------------------------------
Total jam kerja
Sebagai contoh, diasumsikan ada 200 pekerja pabrik, 5
diantaranya terluka selama periode waktu 6 bulan, waktu total selama 150 hari,
Rata-rata frekwensi pada pabrik ini selama periode tersebut adalah :
5 terluka x 106
Rata-rata Frekwensi =
---------------------------------------------------------
200 pekerja x 40 jam/pekerja/minggu x 26
minggu
Rata-rata Frekwensi = 72
Setiap unit masing-masing (106 jam kerja untuk rata-rata
frekwensi, 103 untuk rata-rata kecelakaan) sebagai hasil angka yang sangat
besar atau menunjukkan bagian desimal terkecil. Data tertera pada Dewan
Keselamatan Nasional menunjukkan variasi diantara beberapa industri, rata-rata
frekwensi berkisar antara 2 - 5, sementara rata-rata kecelakaan berkisar antara
1 - 5.
Perhitungan untuk rata-rata kecelakaan juga sedikit
membingungkan untuk kecelakaan yang melibatkan kemampuan permanen, waktu
standart yang digunakan dan waktu aktual yang hilang disebabkan korban diabaikan.
Sebagai contoh, jika seorang pekerja kehilangan ibu jarinya pada saat
kecelakaan, waktu yang dipakai adalah 600 hari sebagai waktu aktual yang
hilang, 600 hari muncul sebagai waktu yang mengurangi hari kerja seorang
pekerja. Jika ditemukan seorang pekerja meninggal saat bekerja maka rata- rata
waktu bekerja diharapkan kira-kira 20 tahun, jumlah 6000 hari digunakan untuk
menghitung fatalitas terberat. Waktu yang lain ditemukan pada jadwal yang
lengkap yang ditentukan oleh standart Asosiasi Amerika termasuk 3000 hari untuk
kehilangan tangan dan 1800 hari untuk kehilangan satu mata. Total kecacatan
seperti kehilangan pandangan pada ke dua mata tercatat sebagai biaya paling
maximum selama 6000 hari.
Perhitungan rata-rata kecelakaan dengan memakai rumus yang
ditunjukkan disini sangat tidak berarti untuk tujuan membandingkan setidaknya
sampai 1 juta jam kerja seorang pekerja (untuk rata-rata frekwensi) atau 1000
jam yang hilang akibat terluka (untuk rata-rata kecelakaan). Untuk lebih
menyakini kurang dari data yang mempengaruhi sangat mudah dengan mengubah
varisasi dan akan menunjukkan kenyataan suatu fluktuasi rata-rata kecelakaan.
Pabrik yang kecil dapat memakai periode yang panjang untuk menghitung rata-rata
tersebut, itu sebabnya dengan menambah sampel yang dipakai.
1.3. Sebab-sebab Kecelakaan
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi
karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai
sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada
pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat
atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut
menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian
dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.
Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah
pencahayaan, ventilasi yang memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya
ditempatkan dekat dengan pekerja, pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan
yang rusak, peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang
yang kurang baik.
Diantara tindakan yang kurang aman salah satunya
diklasifikasikan seperti latihan sebagai kegagalan menggunakan peralatan
keselamatan, mengoperasikan pelindung mesin mengoperasikan tanpa izin atasan,
memakai kecepatan penuh, menambah daya dan lain-lain. Dari hasil analisa
kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena mereka lalai ataupun kondisi
kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja. Keselamatan dapat dilaksanakan
sedini mungkin, tetapi untuk tingkat efektivitas maksimum, pekerja harus
dilatih, menggunakan peralatan keselamatan.
1.4. Faktor - faktor Kecelakaan
Studi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari
pekerja sebuah industri terdapat kecelakaan yang cukup banyak. Pekerja pada
industri mengatakan itu sebagai kecenderungan kecelakaan. Untuk mengukur
kecenderungan kecelakaan harus menggunakan data dari situasi yang menunjukkan
tingkat resiko yang ekivalen.
Begitupun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus
dianalisa, untuk seseorang yang berada di kelas pelatihan kecenderungan
kecelakaan mungkin hanya sedikit yang diketahuinya. Satu lagi pertanyaan yang
tak terjawab ialah apakah ada hubungan yang signifikan antara kecenderungan
terhadap kecelakaan yang kecil atau salah satu kecelakaan yang besar.
Pendekatan yang sering dilakukan untuk seorang manager untuk
salah satu faktor kecelakaan terhadap pekerja adalah dengan tidak membayar
upahnya. Bagaimanapun jika banyak pabrik yang melakukan hal diatas akan
menyebabkan berkurangnya rata-rata pendapatan, dan tidak membayar upah pekerja
akan membuat pekerja malas melakukan pekerjaannya dan terus membahayakan diri
mereka ataupun pekerja yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak
dari sebuah kecelakaan dapat membuat faktor-faktor kecelakaan tersendiri.
1.5. Analisa Keselamatan Kerja
Seorang teknisi terlatih akan keselamatan kerjanya dapat
mencegah jumlah kecelakaan melalui analisa setiap pekerjaan pada pabrik dari
setiap peraturan keselamatan. Tentu saja, metoda analisa juga harus memperhatikan
tanda-tanda keselamatan pekerja yang mereka pelajari untuk tujuan perencanaan
proses dan ekonomis. Catatan di Inggris menunjukkan bahwa pabrik di negara
tersebut memiliki metode teknologi instalasi sebagai program untuk mengurangi
kecelakaan.
Di dalam menganalisa pekerjaan seorang pekerja, teknisi
keselamatan dapat mengantisipasi kemungkinan kesukaran dan ketergantungan di
dalam bekerja. Sebagai contoh, jika analisanya dapat berjalan dengan lancar
untuk menjalankan roda gigi dan memakai tangannya tanpa kesukaran, menunjukkan
bahwa ia mampu mengoperasikan mesin dengan baik meskipun mesin tadi dapat
ditinggal-tinggal.
Dengan cara yang sama bahwa analisa metode suatu pekerjaan
terhadap elemen-elemennya untuk menganalisa gerak individu dan waktu masing-masing,
atau dengan cara yang sama menyelidiki analisa seperti aspek-aspek suatu
tingkatan pekerjaan, tanggung jawab dan juga pelatihan, analisa keselamatan
juga melihat tugas dari seorang operator untuk menghindari terjadinya
kecelakaan.
Sebelum menyelesaikan suatu studi kasus, analisa keselamatan
harus bisa menentukan, tujuan setiap pekerjaan. Jika fakta-fakta tersebut
ditentukan sebelumnya, seleksi dan penempatan, kedua perusahaan dan pekerja
mendapatkan keuntungan.
1.6. Pemeriksaan Pabrik
Apabila kondisi beroperasi yang aman dan kebijakan-kebijakan
telah ditentukan, maka pekerjaan diarea yang aman dapat dilakukan. Pemeriksaan
yang tetap harus sering dilakukan oleh pihak manajemen juga para pekerja. Untuk
efektivitas maximum, pemeriksaan yang lebih formal harus dibuat dengan jadwal
tak tetap oleh teknisi keselamatan atau badan keselamatan.
Ada kecenderungan untuk operator dan kepala bagian untuk
memantau pemeriksaan dengan teliti bahwa mereka tidak terdidik sebagai program
pemeriksaan internal yang baik dalam suatu pabrik. Pimpinan pabrik kadang
sering melakukan pemeriksaan dengan agen-agen diluar perusahaan seperti
perusahaan ansuransi dlan pemerintah untuk mengurangi kecelakaan-kecelakaan
yang sering terjadi.
Sebagai tambahan catatan keselamatan karyawan suatu pabrik,
pemeriksaan berpriode dapat mengkontribusi pencegahan pemeliharaan yang efektif
dan meningkatkan kualitas produk dan efesiensi produk produksi.
1.7. Penyelidikan Terhadap Kecelakaan
Walaupun analisa keselamatan kerja dan penyelidikan terhadap
pabrik dapat mencegah kecelakaan, beberapa kecelakaan masih akan terjadi
sebagai bukti kekurangan manusia. Ketika kecelakaan terjadi, melalui
penyelidikan mungkin akan mendeteksi bahaya yang sering terjadi dan sebagai
koreksi pekerjaan dalam suatu pabrik, kegagalan penyelidikan dapat
mengakibatkan kecelakan yang fatal hingga menimbulkan kematian.
Tanpa alasan penyelidikan kecelakaan seharusnya direncanakan
dengan menunjukkan bagian pekerjaani yang salah dalam bekerja. Tujuan
penyelidikan adalah memberikan fakta-fakta agar kecelakaan tidak terulang
kembali. Lebih baik memberi peringatan daripada setelah terjadinya suatu
kecelakaan.
Catatan bahwa kecelakaan, tidak hanya terluka, yang harus
diperiksa. Sebuah kecelakaan seharusnya tanpa terluka, kecelakaan yang terjadi
mengindikasi pengukuran pencegahan yang sebanding dan disebut untuk penambahan
usaha pencegahan. Kenyataan bahwa kecelakaan tidak terjadi selama beberapa
kecelakaan yang ada tidak menjamin bahwa kecelakan itu tidak mungkin terjadi.
Walaupun teknisi keselamatan mungkin menilai dari sudut
pandang suatu kecelakaan, ia harus membatasi usahanya untuk melakukan
pertolongan pertama. Penyelidikan dapat dilanjutkan ketika korban sudah tidak
dalam bahaya lagi.
1.8. Rapat Dewan Keselamatan
Sebagai penekanan tehadap pembahasan ini, partisipasi
karyawan serta ketertarikan didalam
program keselamatan akan menunjang keberhasilan program tersebut. Partisipasi
dengan daya tarik melalui sistem, sugesti dan konsultasi karyawan, tetapi
pelayanan dewan keselamatan mungkin akan lebih membuat karyawan berantusias.
Sebagai bekas anggota dewan keselamatan mengingat resiko
yang diajarkan oleh mereka untuk berjaga-jaga dan menjadikan tempat kerja
menjadi kondisi yang aman. Dewan juga sangat efektif dalam memaksa
perubahan-perubahan dalam politik untuk menunjang keselamatan kerja.
Rangkaian keselamatan dapat digunakan untuk group pelatihan
dalam bekerja dan menerangkan beragam cara untuk kondisi darurat. Petunjuk
dapat diberikan pada prosedur evakuasi pabrik dan teknik pencegahan kebakaran.
Didalam semua pembahasan, kesuksesan dapat dicapai jika
pelatihan diselenggarakan. Film-film pendidikan dapat juga pada dewan
keselamatan nasional sebagai rangkaian keseluruhan.
1.9. Kontes Dan Periklanan Mengenai Keselamatan
Program keselamatan yang teradministratif dengan baik, yang
selalu dijaga oleh pekerja, mempertahankan daya tarik tidak pernah melupakan
bahwa keamanan keselamatan pekerja dibayar mahal. Ada poster-poster dari dewan
keselamatan nasional, oleh percetakan pemerintah Amerika Serikat dan Asosiasi
Perdagangan.
Jika poster yang dipakai menunjukkan kesan humor dan
menarik.Dan diganti setiap minggunya, para pekerja pasti tertarik untuk
membacanya. Ketika seorang pekerja telah tertarik untuk membaca buletin pada
papan pengumuman, maka ia akan membaca cerita-cerita ataupun poin-poin yang
lain, sehingga menjadikannya pekerja yang efektif.
Sebagai tambahan peringatan dan instruksi pada pabrik,
poster dengan slogan yang bagus ataupun gambar-gambar yang impresif, mungkin
lebih strategis diletakkan ditempatkan didaerah yang berasap, dilemari
penyimpanan, diatas jam ataupun tempat-tempat yang serupa.
Pamlet juga dapat digunakan untuk mengilustrasikan apa yang
patut digunakan ataupun tidak untuk keselamatan. Sebagai hal yang agak klasik
dengan buku panduan yang berjudul " Pertolongan Terhadap Keselamatan
" yang digunakan oleh perusahaan clark I sebagai gambaran untuk operasi
pengangkutan yang aman.
Kontes yang berjalan lancar sangat efektif agar pekerja
tetap selamat. Beberapa grup pekerja mungkin bersaing untuk mendapatkan penghargaan
dari perusahaan. Salah satu manejer pabrik di Minneapolis membuat sebuah tujuan
pada pabriknya ( 30 hari tanpa kecelakaan) sebagai salah satu ketetapan.
Pemacu kontes harus sangat berhati-hati, bagaimanapun kontes
tersebut harus dapat bersifat membangun bukan malah merusak. Contohnya jika
kontes dibuat untuk pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilaporkan adalah
angka terkecil oleh setiap departemen.
Kontes harus dibuat dengan ketentuan yang mudah dan dipahami
untuk setiap kontestan. Suatu areal dengan tingkat kecelakaan yang rendah
mungkin akan diberi penghargaan. Sejarah kontes menunjukkan bahwa kombinasi
dengan hadiah yang kecil atau besar tidak menstimulasi partisiapasi kontestan.
1.10. Perlindungan Terhadap Mesin
Memindahkan bagian-bagian dari mesin sangat berbahaya dan
untuk perlu perlindungan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Sangat penting
bahwa suatu alat harus dirancang dengan baik, untuk perlindungan yang sebanding
bagi para pekerja sebaiknya ditambah atau dikurangi.
Contohnya; menutup roda harus diberi sendi pintu agar roda
gigi tidak beroperasi saat penutup dipindahkan. Mesin bertransmisi sangat
beresiko tinggi dan perlu perhatian khusus oleh teknisi keselamatan. Roda gigi
yang tak beraturan dan sabuk dapat melindungi operator yang kurang
berhati-hati. Roda berputar dan tiangtiang dapat tersangkut ke baju operator
tersebut.
Peralatan pemotong dapat dilindungi dengan pagar yang
berbatas pada daerah berbahaya pada saat mesin beroperasi. Palang akan mengenai
lengan pekerja apabila ia lamban memindahkannya pada saat memotong dan kedua
tangan menarik batik, jadi tangan operator dapat digunakan dengan efektif. Pada
gergaji yang bermata bundar, tetapi pelindung tetap digunakan dan untuk itu
areal yang tertutup dari mata gergaji.
Tidak digunakan saat pemotongan yang bisa membuat tukang
kehilangan jarinya. Mendisain harus dilakukan agar suatu mesin dapat beroperasi
dengan baik. Level ketinggian harus dapat dibuat untuk mencegah dari jatuhnya
peralatan atau material dari mesin yang beroperasi.
Disain khusus dari pengendalian diri juga dapat membuat
operator selamat. Pada keadaan ini digunakan tombol kontrol ganda. Jika hanya
satu tombol yang ditekan, mesin tidak dapat diaktitkan dan disarankan menekan
kedua tombol, operator harus menggunakan kedua tombol dari daerah berbahaya.
Juga tingkatan radio aktif akan digunakan bila tangan operator berada pada
titik berbahaya dan mesin akan mati.
Mesin yang bekerja sendiri dapat dimodifikasi untuk
menghindari kecelakaan yang besar dan menambah efisiensi operasional. Mesin
otomatis seperti mesin press dan mesin potong mengurangi bahaya.
Dengan menggunakan meja rotasi untuk menempatkan tekanan,
seorang operator dapat menempatkan bagian-bagian dari sisi meja pada saat yang
sama sisi lain bekerja, dan lain berada pada meja.
1.11. Peralatan Perlindungan Pekerja
Suatu varietas yang besar bagi peralatan perlindungan bagi
pekerja yang dibutuhkan pekerja pada pekerjaannya. Untuk tingkat kecelakaan
yang tinggi dapat digunakan penutup muka dan lengkap.
Perlindungan dengan helm sangat diperlukan dimana sering
terjadi masalah terhadap benda-benda yang jatuh, dan penutup rambut dapat
digunakan wanita untuk mencegah masuknya rambut keroda gigi, bar, atau tiang
yang berputar.
Penutup telinga dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan.
Sarung tangan dapat digunakan untuk melindungi tangan dari melepuh. Terpotong,
terkilir dan zat kimia.
Secara umum peralatan perlindungan pekerja harus digunakan
tujuan akhir. Lebih baik mengurangi resiko kecelakaan agar para pekerja
terhindar dari bahaya. Jika tidak memakai topi atau pelindung tubuh.
Bagaimanapun sebagai peralatan suplemental, poin- poin ini dapat tak berarti.
1.12. Tindakan Pencegahan Untuk Karyawan Maintenance (pemeliharaan)
Secara alamiah pekerjaan seorang maintenance dapat sangat
berbahaya, untuk seporsi ukuran aktifitas maintenance pada setiap pabrik tampak
bila sesuatu terasa kurang. Akhirnya mekanik dan petugas listrik dipaksa untuk
memanjat bahkan kemesin yang bisa mencelakai mereka, apalagi saat mesin hidup ketika pekerjaan
seperti itu dilaksanakan, pengendalian harus dalam posisi mati untuk memastikan
pekerja maintenance bahwa tidak bekerja sampai mereka membah kontrol.
Karyawan maintenance, seperti yang lainnya pada bidang
produksi harus segera belajar dalam karier mereka bahwa keselamatan sangat
diutamakan dalam pekerjaan mereka seperti membetulkan pipa bocor atau mengganti
lampu yang putus.
Melalui pelatihan penting bagi mereka untuk menghindari
resiko kecelakaan yang akan dihadapi. Keselamatan operator dan karyawan pabrik
yang sangat bergantung dengan cara mereka bekerja.
1.13. Pencemaran Lapisan Atmosfer
Banyak hasil proses industri menghasilkan abu (partikel
padat), uap padat (menguapkan partikel baja), uap air ( bentuk gas yang
biasanya cair ) dan gas. Beberapa pencemaran ini hanya menganggu saja,
sementara yang lain dapat mengakibatkan efek samping pada tubuh.
Sebagai contoh abu silica dapat menghasilkan silicosis,
kondisi ini dialami bagi pekerja di tambang granit. Dari debu bisa dihasilkan
beragam bahaya, setidaknya terdapat partikel-partikel noda yang terdapat
didalamnya, yang sangat berbahaya bagi setiap manusia.
Banyak yang menggunakan zat tersebut lebih berbahaya tanpa
kesadaran pemakainya. Contohnya, banyak ibu rumah tangga menggunakan karbon
serta klorida untuk membersihkan pakaian, belum lagi karbon tetra klorida dalam
ruangan tertutup dapat mengakibatkan kematian yang sangat cepat.
Gas juga dapat menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan
kurang oksigen pada tubuh apabila menghirupnya 20 % udara normal mengandung
oksigen. Jika perbandingan ini menurun hingga 15 % semakin lama akan semakin
berbahaya dan atmosfer mengandung kurang dari 0 % oksigen dapat menyebabkan
sering terjadinya kematian.
Dalam mengatasi masalah pencemaran lapisan atmosfer, teknisi
keselamatan memiliki beberapa alternatif Sebagai contoh bubuk kuarsa
menyebabkan silicosis digunakan sekali dalam pengecoran besi sebagai bagian
untuk mantel dan alat penarik.
Bahaya suatu operasi mungkin terpisah. Pada beberapa kasus
mungkin seseorang operator harus meninggalkan area yang terpisah dan memilih
peralatan keselamatan pekerja yang cocok untuk melindungi dirinya.
Ventilasi lokal mungkin digunakan untuk menggambarkan
pencemaran perusakan sistem, menghindari konsentrasi bahaya dari wilayah
aktifitas manusia. Umumnya ventilasi lebih sering dipakai pada daerah dingin
dan dimana menggunakan bahan beracun, perubahan udara dalam besar sangat
dibutuhkan setiap jam.
Peralatan pernafasan mungkin khusus pada penghasil oksigen,
dilengkapi dengan akses melalui pipa udara luar, atau penyaring diluar elemen
lapisan atmosfer yang terpolusi.
llmu yang mengenai racun dunia industri sangat luas dan
kompleks yang dispesialisasikan. Tidak sama seperti teknisi keselamatan umumnya
yang akan melakukan lebih banyak daripada mengenali suatu potensi kondisi
kecelakaan , tetapi begitu ia mengenal spesialisasi situasi yang diperlukan, ia
telah menutup phase pertama untuk solusi dari masalah tersebut.
1.14. Bahaya Radiasi
Dua type energi radiasi menyebabkan masalah kesehatan yang
harus diselesaikan oleh teknisi keselamatan. Pertama energi radiasi panas dari
proses seperti pengolahan baja, dan kedua adalah radiasi alpa, beta, gamma yang
meningkatkan emisi partikel radio aktif
Kenaikan suhu panas menimbulkan kekejangan, iritasi kulit,
dan penyakit psikologi bagi pekerja. Sumber panas biasanya dapat terlindungi
atau didaur ulang untuk mengurangi jumlah energi yang dilepaskan. Pendingin
udara dan sistem ventilasi mungkin mengurangi masalah sumber panas, dan
melindungi peralatan dan pakaian.
Sinar gamma memiliki energi yang sangat besar dan dapat
menyebabkan masalah bahan radio aktif untuk melindungi terhadap radiasi sinar
gamma, perlu membangun sarana konstruksi gedung yang tebal beberapa kaki,
sebaiknya sinar alpa dan beta kurang berenergi, dapat dilindungi terhadap
lapisan plastik tebal
Bagian yang tak terlindungi radiasi energi secara langsung
berkaitan dengan waktu. Itu sebabnya mengapa penting untuk mengukur intensitas
sumber panas, dan panjang bagian yang terlindungi pada periode intensitas yang
telah diketahui. Perlindungan juga dapat berisikan penggunaan kantang atau
pengendali jarak jauh yang tak terlindungi mengurangi proporsi jarak setiap
persegi.
Salah satu masalah besar ialah adanya bahaya penyebaran
bahan radiasi yang mencemari. Beberapa substansi memilki umur paruh yang
singkat (kekuatan radio aktifnya setengah dari interrval, yang singkat) dan
sedikit susah. Yang lainnya memiliki
umur paruh yang panjang, mungkin terdiri dari radioaktif yang berbahaya
selama 1000 tahun. Untuk mencegah penyebaran bahan berbahaya ini, orang-orang
yang bekerja didaerah radioaktif menggunakan sepatu pelindung dan memakai
pakaian yang tak dapat dipindahkan dari batas ruangan pakaian. Untuk mencegah
bahan radioaktif yang tersembunyi, digunakan alat-alat untuk mengukur
rataratanya. Ketika radiasi pada tempat yang tersembunyi terjadi, secara
individu dapat dicegah dari kembalinya potensi area yang berbahaya hingga dapat
dilakukan dengan aman.
1.15. Pengendalian Kebisingan
Beberapa aspek kebisingan mempengaruhi adanya kebisingan
yang spesifik yang tidak menyenangkan. Intensitas kebisingan diukur dengan
disibel (dB), skalanya berbentuk garis nonlinear. Untuk setiap pengukuran 10 dB,
lntensitas kebisingan bertambah 10 kali.
Kantor bisnis yang normal memiliki level kebisingan
kira-kira 50 dB, sementara menekan pembicaraan hanya 40 dB. Umumnya berbicara
memiliki level kebisingan dari 100 dB - 120 dB sangat berbahaya bagi orang
didaerah terbuka.
Frekuensi kebisingan juga penting dalam menentukan perasaan
yang subjektif Frekuensi tertinggi adalah suara, suara terkeras adalah suara
yang intensitas tingkatan yang spesifik. Suara dengan kebisingan 40 dB berasal
dari 300 putaran/detik sama dengan 30 dB pada 1000 putaran/detik.
Tempat terbuka yang lebih panjang, lebih kuat dari pada
pendek dan pulsa kebisingan umumnya lebih tidak sesuai dari pada kebisingan
tetap dengan intensitas rata-rata. Bahaya pada area kebisingan yang tersebar
juga tergantung pada sumber kebisingan, karenanya ada variasi diantara
kebisingan - kebisingan tersendiri.
1.16. Rehabilitasi Dan Terapi Di Tempat Kerja
Pekerja yang terluka sering menderita kehilangan keahlian
akibat kecelakaan. Biro pusat telah menetapkan pentingnya pelayanan walaupun
sebagian biaya digunakan untuk pelatihan yang khusus untuk pekerja yang ahli.
Pelayanan lain yang lebih penting ialah pemilihan yang khusus untuk pekerja
yang ahli. Pelayanan yang lain yang lebih penting ialah pemilihan asisten pada
industri dan pemilihan pekerja yang cakap dan cocok untuk pekerjaannya.
Vauxhall Motor, pengsubsidi motor terkenal di Ingris,
memiliki program untuk mengembalikan tenaga ahli kepada pekerjaannya dengan
segera dari terapi ditempat kerja secara normal. Tempat rehabilitasi terhadap
pekerja yang terluka agar dapat bekerja secara biasa. Pabrik tidak berkewajiban
tetapi serikat dan manajemen memberanikan pekerja yang terluka selama periode
rehabilitasi.
Walaupun biaya produksi untuk rehabilitasi sangat tinggi,
pembayaran kompensasi dan waktu terbuang sangat minim. Seorang pekerja yang
menderita patah mata kaki mungkin akan kembali bekerja dalam 10 hari daripada
menghabiskan 75 hari, pada daftar orang sembuh, kembalinya pekerja sementara
dibayar penuh selama rehabilitasi.
1.17. Kemajuan Pergerakan Keselamatan
Pada tahun 1870 keselamatan menjadi masalah besar antar
pekerja dan majikan. Pada tahun 1877 Massachuset lulus undang-undang dari
perlindungan terhadap bahaya mesin. Seabad kemudian ada beberapa pengatur
undang-undang dari negara. Setelah seabad kemudian pergerakan keselamatan lahir
dan pimpinan mulai membangun kampanye melawan kondisi yang tidak aman.
Sejak itu ada substansi yang mengurangi kedua frekuensi dan
rata-rata kecelakaan pada industri. Penghargaan yang tinggi diterima atas usaha
organisasi seperti Dewan Keselamatan Nasional dan departemen tenaga kerja
Amerika Serikat.
1.18. Undang - Undang Kompensasi Kerja
Dahulu undang-undang kompensasi pekerja, undang-undang umum
menampilkan 3 jalan melepaskan dalam memberi kewajiban terhadap kasus
kecelakaan industri.
Pertama, Pimpinan dapat menyatakan doktrin pembantu dengan
menunjukkan bahwa pekerja lain mempengaruhi kecelakaan. Pada kasus lain mereka
menyadari bahwa berkontribusi kecelakaan pada kelalaiannya.
Dengan jalan ini dapat diterima sebagai alasan kesukaran
dalam menjalankan kewajiban, lebih jauh lagi, pekerja secara individu sering
tak mampu membayar sidang yang panjang. Hasil situasi tak sebanding dengan
kecelakaan yang terjadi.
Thesis yang umum untuk undang-undang kompensasi pekerja
bahwa bertanggung jawab atas kecelakaan pada industrinya, teori bahwa
kecelakaan pimpinan mempengaruhi bagian proses yang prroduktif dan biaya
kecelakaan harus diberlakukan sebagai biaya produksi.
Keuntungan bagi pekerja yang terluka masuk pembayaran gaji
yang hilang, biaya kesehatan dan kehilangan tunjangan hari depan. Jadual tetap
hadir dipapan tanda untuk menghitung persentase dasar yang harus dibayar pada
periode yang panjang. Pekerja terlindung oleh undang-undang kompensasi kerja
tanpa harus melalui tindakan pengadilan.
1.19. KeseIamatan Merupakan Tanggung Jawab Semua Orang
Pencegahan kecelakaan adalah integrasi bagian-bagian
tugas-tugas dan tanggung jawab setiap karyawan pada sebuah perusahaan, harus
berada pada wilayah yang tidak hanya menjadi profokasi untuk kampanye
keselamatan setiap tahunnya selama 1 atau 2 minggu. Bawahan menunjukkan
kebijakan, kebiasaan, tingkah laku, pengarahan dari atasannya.
Sayangnya jika para manejer lebih tertarik pada poster
operasi keselamatan dan hanya mereka yang mematuhi regulasi keamanan dengan
antusias yang ditetapkan pada kebijaksanaan perusahaan, pekerja diharapkan
melaksanakan dengan bijaksana.
Pemaksaan kehendak bukan merupakan solusi dari masalah yang
ada, termasuk perlindungan lapisan atmosfer harus dilakukan secara
terus-menerus dalam program keselamatan yang termasuk dalam pelatihan yang
diajarkan kepada pekerja, regulasi keselamatan dll, dengan alasan perlindungan
pekerja.
Serikat pekerja dapat memaksa bagian dalam departemen untuk
lebih memicu semangat diantara pekerja. Poster dsan koran pabrik atau surat
berita dapat digunakan untuk tujuan pengumuman grup atau individu dapat
mengikut sertakan gambar mereka sebagai pengumuman pemenang penghargaan. Setiap
orang yang bekerja dengan baik di pabrik dapat merasakan sebagian dari program
keselamatan kerja.
1.20. Keselamatan Pada Pabrik Kecil
Statistik nasional menunjukkan bahwa rata-rata fekuensi pada
pabrik kecil cenderung melampaui pabrik besar, dengan beberapa catatan
keselamatan terbaik yang diterima.
Beberapa alasan dikemukakan untuk menjelaskan hal tersebut,
Sebagai fakta yang banyak ditemukan bahwa pabrik yang kecil memiliki rata-rata
yang tinggi, ditambah dengan kecilnya angka kecelakaan.
Pimpinan pada perusahaan kecil tidak menyadari bahwa hal
tersebut harus diperbaiki. Contohnya sebuah pabrik memiliki ia pekerja memiliki
rata-rata frekuensi 100, ditambah rata-rata hanya satu waktu yang hilang akibat
kecelakaan pertahunnya.
Penjelasan yang lain bahwa pihak manajemen dari pabrik yang
kecil tidak dapat mengembangkan tingkat spesialisasi yang mengimbangi
perusahaan besar. Bagaimanapun konsultan dan petugas dari perusahaan asuransi
atau agen pemerintah lokal dapat digunakan sebagai pembantu pelaksanaan.
Sama halnya alasan pada kenyataan bahwa fungsi keselamatan
bukan hanya tanggung jawab perorangan. Setiap pekerja yang sibuk dengan pentingnya
suatu bahan, menyadari untuk mempromosikan pelatihan keamanan, pemeriksaan
operasi dan menjalankan analisa keselamatan kerja.
BAB
II
KESIMPULAN
Dari pokok bahasan mengenai teknik keselamatan kerja yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa
kesimpulan seperti :
1.
Keselamatan kerja pada suatu perusahaan adalah sangat
penting demi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.
2.
Keselamatan kerja pada suatu perusahaan harus didukung
oleh berbagai faktor seperti tempat kerja yang baik, tingkat kebisingan yang
rendah, suasana kerja yang nyaman dan lain-lain.
3.
Perlengkapan keselamatan kerja pada sebuah perusahaan
hendaknya dipergunakan secara optimal untuk menghindari resiko kecelakaan.
4.
Tingkat keselamatan kerja pada pabrik kecil lebih
rendah dibandingkan dengan tingkat keselamatan pada pabrik besar karena tingkat
spesialisasi para pekerja yang tidak seimbang dengan teknologi yang
dipergunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Silalahi,
Bennett N.B. [dan]
Silalahi,Rumondang.1991. Manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.[s.l]:Pustaka Binaman Pressindo.
Moore,Franklin
G.1961. Manufacturing management,
Third Edition [s.l:Richard D. Erwin.
Lundy, James
L.1960. Effective industrial management.
New York : The Macmillan Company
Suma'mur .1991. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta :Haji Masagung
Suma'mur .1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung
Agung, 1985
-------------------,1990. Upaya kesehatan kerja sektor informal di
Indonesia.
[s.]:Direktorat
Bina Peran Masyarakat Depkes RT.
How to get to the Harrah's Resort and Casino by Bus or Train?
BalasHapusDirections to Harrah's Resort and mlb 분석 Casino (Broadway) 토토 꽁머니 with public transportation. The following transit lines 벳무브 have routes that m w88 pass 바카라 검증사이트 near Harrah's