PROPOSAL SKRIPSI
MENGANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MEREK LTD
OLEH:
SURYADI
(100130035)
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2013
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala kepujian hanya untuk
Allah sang Khalik pemilik alam semesta dan manusia, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebagian dari
syarat-syarat yang diperlukan untuk
melanjutkan tugas perkuliahan yaitu membuat Laporan yang ber judul “menganalisa factor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli hlm merek LTD”
Selawat
dan salam senantiasa mengalir kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam penuh dengan
ilmu pengetahuan. Dalam penyusunan Laporan ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan
atau bimbingan dari banyak pihak, khususnya teman-teman serta angkatan
terdahulu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan pengalaman
penulis belum cukup untuk menyempurnakan laporan ini sehingga masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala
kritikan dan saran sehat yang sifatnya membangun dari semua pihak. Akhirnya
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
apabila dalam penulisan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita
semua, Amin.
Reuleut, 22 Mei 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1.
Latar
Belakang.................................................................................... 1
1.2.
Perumusan
Masalah............................................................................. 2
1.3.
Tujuan
penelitian.................................................................................. 3
1.4.
Manfaat
penelitian ……………………………................................. 3
BAB II.. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
4
2.1 Landasan Teori....................................................................................
4
2.1.1
Penegertian Pemasaran ………………………………………. 4
2.1.2
Prilaku Konsumen …………………………………………… 5
2.1.3
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
…………………………………………………………. 5
2.1.4 Faktor
Pribadi ……………………………………………….. 7
2.2
Hipotesis Penelitian …………………………………………………. 9
2.2.1 Hipotesis I …………………………………………………… 9
2.2.2 Hipotesis II …………………………………………………... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................
11
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................
11
3.2 Populasi dan Sampel ……………………………………………….. 11
3.2.1.Populasi
Penelitian …………………………………………... 11
3.2.2 Sampel
Penelitian ……………………………………………. 11
3.3 mode analisa data …………………………………………………….
11
3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………... 12
3.5 Variabel penelitian
……………………………………………………12
3.6 Definisi
Operasional Variabel ……………………………………...... 13
3.7 Uji Validasi dan
Rehabilitasi Instrumen Penelitian …………………. 14
3.8 Teknik Analisis
Data ……………………………………………….... 15
3.9 Uji Asumsi Klasik ….………………………………………………... 16
3.9.1 Uji Multikolinieritas
3.9.1 Uji Multikolinieritas
3.9.2 Uji Heteroskedastisitas
3.9.3 Uji Autokorelasi
3.9.4 Uji Normalitas
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2009 dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan
standar oleh jajaran kepolisian, ada beberapa warga Lhokseumawe yang
mengeluh/segan dengan penggunaan helm standar. Berbagai alasan mulai dari
kepala terasa berat,tidak nyaman,tidak mendengar kalo ada yang memanggil, dan
sebagainya.
Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Biasanya
helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of Transportation) atau
standar transportasi Amerika Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti
untuk Eropa, Jepang, Malaysia, bahkan Indonesia sendiri. Apapun itu, helm yang
aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar yang membungkus
seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat kedepan.Orang-orang
sering menyebutnya helm full face. Juga cangkangnya harus lumanyan tebal dan
anti benturan.
Helm yang
aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan meskipun hampir-hampir
tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm haruslah cukup ringan dan
memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang dan malam ataupun teruk
hujan. Hindari penggunaan jenis kaca mika yang kurang bening yang mengurangi
jarak pandang,terutama saat malam. Kaca yang sudah penuh dengan goresan,
sebaiknya diganti. Pilihlah yng berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek
cembung atau cekung.
Sekarang
ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang ditawarkan kepada konsumen
seperti Arai, Shoe, Nolan, dan merk helm LTD dan sebagainya. Dimana
masing-masing merk helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul
dibandingkan dengan merk lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah
yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan
perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, pihak produsen harus mampu
merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk
memuaskan kebutuhan konsumennya.
Dalam
memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat
yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas
disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang
berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud
meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas social,kelompok social, kelompok
referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal adalah factor yang ada pada
diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan
konsep diri,serta sikap (Stanton,1996:155).
Oleh sebab
itu konsumen harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan
berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli
produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup
produsen itu sendiri. Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian
besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.Salah satunya adalah merk
LTD yang menjadi pilihan konsumen khususnya mehasisiwa fakultas Teknik Industri
Universitas Malikussaleh.
Helm merk
LTD ini memiliki kualitas yang berstandar internasional yang menggunakan
teknologi dari Italia. Berat helm half face idealnya 1 sampai 1,3 kg, sedangkan
untuk helm full face bobotnya berkisar 1,3-1,7 kg.
Helm LTD
nampaknya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor, khususnya
mahasiswa. Sering dikatakan oleh para mahasiswa “Kalau naik motor helmnya harus
LTD kalo tidak mau di cap tidak gaul”. Melihat keadaan inilah penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu
dasar dalam menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu
memberikan kepuasan kepada konsumen, sehinggan diharapkan dapat membawa kepada
peningkatan penjualan yang berakibat lengsung pada peningkatan pasar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi
beberapa hal sebagai berikut:
1. Banyaknya merk-merk helm
sepada motor yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen
2. Helm merupakan salah satu
penunjang keselamatan berkendaraan yang sangat penting
3. Pentingnya memahami
prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan
4. Helm LTD diminati oleh
para mahasiswa fakultas Teknik Industri Universitas Malikussaleh.
Sehingga berdasarkan uraian
di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli helm merk LTD ?
2. Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian helm merk LTD ?
1. Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli helm merk LTD ?
2. Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian helm merk LTD ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1.Untuk mengetahui prilaku
konsumen dalam pembelian helm merk LTD dilihat dari harga, selera, kualitas,
harga jual kembali, prestise dan promosi
2.Untuk mengetahui factor
yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pembelian helm merk
LTD.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Penelitian ini diharapkan
menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan
kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis
mereka.
2.Diharapkan dapat menjadi
bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Sehubungan
dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya
teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam benyak
perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting
untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan.
Pemasaran merupakan factor vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan
usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri
berasal dari kata pasar, atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang
mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut
Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu
dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai
dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial”.
Menurut
Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi”.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
2.1.2 Prilaku
Konsumen
Menurut
Swasta ( 1992 : 9 ) “Prilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam
memdapatkan termasuk mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.
Menurut
Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) “Prilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar
lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka”.
Dari dua
jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu
proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa
secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli
suatu barang atau jasa tertentu.
2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
Menurut
Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku pembelian
konsumen yaitu :
a.Faktor Kebudayaan
Kebudayaan
mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen. Terdiri
dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter
paling penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain
menjadi penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing
budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi.Sub budaya adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang
terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam
suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas
social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan
secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b.Faktor Sosial
Pada
umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya
tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan
pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu
: kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok
yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan
pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat
keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling
penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam
membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan
status pamakainya.
c.Faktor Pribadi
c.Faktor Pribadi
Mulai dari
bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa.
Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan
gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang
terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang
dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan
pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan
konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana
konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi,
keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku
sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan
kepribadian seseorang.
d.Faktor Psikologis
Sikap
pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu :
motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan
yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang
memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi
prilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan
mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap
konsumen terhadap produk tersebut.
2.1.4 Faktor Pribadi
Menurut
Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen
ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan
riset atau Quesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam
jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk,
konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pengenalan Masalah
a. Pengenalan Masalah
Proses
pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.
Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu
dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan
eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
menidentifikasi rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu
jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang
memicu minat konsumen.
b.Pencarian Informasi
Saat
seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative
pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari
masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang
menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi
acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap
kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan informasi
tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh
pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
c. Evaluasi Alternatif
Jika samua
alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya
satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi
yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka
merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok
lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses
evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang
setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d. Keputusan Pembelian
Setelah
mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen
pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika
keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian
keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e. Prilaku Pasca Pembelian
e. Prilaku Pasca Pembelian
Saat
membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat
mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen
akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif
purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen
memiliki kelebihan dan kekurangan penelitian sebelumnya.
KERANGKA FIKIRAN
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan helm merk LTD di Lhokseumawe
|
Tanggapan terhadap
pelanggan
|
tingkat kepuasan pelanggan
Helm Merk LTD di Lhokseumawe.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi
(2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan dalam Pembelian Pada UD TOP COM di Lhokseumawe. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card,
tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD TOP COM. Persamaan
penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang
prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.
2.2 Hipotesis
Penelitian
2.2.1 Hipotesis
I
Ho :
Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali,
prestise dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku
konsumen dalam pembelian hel merk LTD.
Ha :
Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali,
prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen
dalam pembelian hel merk LTD.
2.2.2 Hipotesis II
2.2.2 Hipotesis II
Ho :
Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen
dalam pembelian helm merk LTD pada mahasiswa Fakultas Teknik Industr Unimal.
Ha :
Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen
dalam pembelian helm merk LTD
pada mahasiswa Fakultas Teknik Industri Unimal.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian
ini mengambil lokasi pada Fakultas Teknik Industri Universitas Malikussaleh
dengan alamat JL. Medan – Banda Aceh Reuleut Lhokseumawe Kabupaten Aceh Utara.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1.Populasi Penelitian
Populasi
dalam penlitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas Tekinik Industri Unimal
yang membeli serta menggunakan helm merek LTD.
3.2.2 Sampel Penelitian
Karena
jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan dan,
waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil
sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut
Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai
5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 :
125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal
sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang
lebih akurat.
3.3 mode analisa data
1.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian
ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu
data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu
literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian
ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b. Data Sekunder, yaitu data
yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh
dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan
objek yang diteliti.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah:
a. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
b. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.
a. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
b. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.
3.5 Variabel penelitian
Variabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) :
Prilaku konsumen dalam pembelian helm merk LTD di Fakultas Teknik Industri
Unimal.
2.Variabel bebas (X) :
Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2,1 ≤ 4 Skor 2
4,1 ≤ 6 Skor 3
6,1 ≤ 8 Skor 4
8,1 ≤ 10 Skor 5
3.6 Definisi Operasional Variabel
1.Harga (X1)
Melihat tanggapan konsumen
mengenai variabel harga harga helm merk LTD yang ditetapkan dibandingkan dengan
harga produk pesaingnya yang sejenis.
X1.1Perbandingan dengan
harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap
perbandingan harga helm merk LTD dengan helm merk lain yang sejenis seperti
Arai, Shoe, Nolan, dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
X1.2Harga yang ditetapkan
Tanggpan konsumen terhadap
harga yang ditetapkan dari produk yang dbeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
2.Selera (X2)
Gambaran produk helm LTD
yang diinginkan konsumen dalam memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya
adalah
X2.1Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap
berbagai tipe pilihan helm merk LTD yang ditawarkan oleh produsen.
X2.2Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada helm merk LTD.
X2.3Penampilan Luar (Body)
X2.2Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada helm merk LTD.
X2.3Penampilan Luar (Body)
Penilaian konsumen terhadap
penampilan luar helm merk LTD dibandingkan dengan produksi pesaingnya.
Ketiga indicator di atas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.
3.Kualitas (X3)
Ketiga indicator di atas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.
3.Kualitas (X3)
Melihat tanggapan konsumen
mengenai kualitas helm merk LTD.
X3.1Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat menggunakan helm
Penilaian konsumen pada saat menggunakan helm
X3.2Daya Tahan
Penilaian konsumen terhadap
usia operasional helm merk LTD yang diharapkan dalam berbagai kondisi cuaca.
4.Harga Jual Kembali (X4)
Mengetahui tanggapan
konsumenterhadap harg jual kembali serta kamudahan dalam memasarkan produk yang
sudah dipakai.
X6.1Harga jual kembali
Penilaian konsumen terhadap
harga dari helm merk LTD. Diukur dalam rupiah
X6.2Pemasaran produk purna pakai
X6.2Pemasaran produk purna pakai
Penilaian konsumen terhadap
tingkat kemudahan pemasaran dan penerimaan dari konsumen lainnya terhadap jal
merk LTD purna pakai. Di ukur berdasarkan perlakuan.
5.Prestise (X5)
Nilai kebanggaan yang
dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk. Diukur berdasarkan tingkat
kesenangan konsumen.
6.Promosi (X6)
Suatu bentuk komunikasi
pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk
konsumennya untuk membeli helm merk LTD.
X6.1Tanggapan konsumen
terhadap iklan helm merk LTD yang disampaikan oleh pemasar.
Dapat diukur dri frekuensi,
luas jangkauan, serta ukuran.
X6.2Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pamasar pada saat membeli helm LTD, diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pamasar pada saat membeli helm LTD, diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
3.7 Uji Validasi dan Rehabilitasi
Instrumen Penelitian
Uji
validasi dan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar
data yang diperoleh dengan cara penyetaraan quisioner valid dan reliable, Instrumen
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diingikan dan mempu mengungkapkan
data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument menunjukkan sejauh
mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ).
Uji
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu
menguji terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu dengan menghitung korelasi antara
setiap item dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.
Uji
reabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya
atau diandalkan. Pengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien
Alpha Cronbach (a). Dimana, biasanya reliabilitas minimal 0,5.
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang
terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan
menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier
Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
3.9 Uji Asumsi Klasik
3.9.1 Uji Multikolinieritas
3.9.1 Uji Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas dugunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara
variabel independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem
multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multi kolonieritas antar
variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation (VIF) dari masing-masing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh
dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas ( Gujarati, 1995).
3.9.2 Uji
Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang
lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang kain
tetap, maka disebut omoskedastisitas. Dan jika varian berbeda disebut
heteroskedasitas ( Santoso, Singgih, 2002 :208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya
gejala heterosskedatisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Sperman Rank
Correlation. Apabila hasil pengujian menunjukkan lebih dari α = 5% maka tidak
ada heteroskedasitas.
3.9.3 Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakan dalam persamaan regrasi
mengandung korelasi serial atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut
Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan
uji Durbin – Watson mendekati angka 2 berarti tidak ada autokorelasi.
3.9.4 Uji Normalitas
Uji
normalitas dilakukan untuk mgnetahui apakah sebuah model regresi, variabel
independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih
Santoso ( 2001 : 142 ) pedoman pengambilam keputusan dalam uji normalitas
yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar daripada 0,05 maka distribusi
adalah normalitas (simetris).
DAFTAR PUSTAKA
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi
Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen
(terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi
V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar